Tuesday, 15 October 2013

Berbagai Manfaat dan Bahaya Mengkonsumsi susu kedelai

Manfaat Mengkonsumsi Susu Kedelai


1. Antioksidan
Kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavon, di mana bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Senyawa ini bertanggung jawab untuk memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh polusi, sinar matahari dan proses tubuh yang normal.
2. Mengurangi resiko penyakit jantung
Protein dan isoflavon hadir dalam kedelai, membantu dalam mengurangi kolesterol LDL (kolesterol "jahat") serta penurunan kemungkinan pembekuan darah. Hal ini pada gilirannya, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian menunjukkan, konsumsi susu yang mengandung 25 gram protein kedelai selama sembilan minggu mengakibatkan penurunan 5% kolesterol LDL rata-rata.
3. Mencegah kanker
Isoflavon bertindak sebagai agen antikanker yang melawan sel-sel kanker. Melindungi tubuh dari kanker hormon seperti itu dari rahim, payudara dan prostat.
4. Membalikkan efek endometriosis
Kedelai membantu dalam menunda aksi estrogen alami tubuh, yang bertanggung jawab untuk mengurangi atau mencegah rasa sakit selama periode menstruasi (perdarahan berat) dan gejala lainnya pada wanita.
5. Mencegah osteoporosis
Protein kedelai membantu dalam penyerapan yang lebih baik kalsium dalam tulang. Isoflavon yang hadir dalam makanan kedelai berfungsi untuk memperlambat kehilangan tulang dan menghambat kerusakan tulang yang pada gilirannya mencegah osteoporosis.
6. Mengatasi gejala menopause
Kandungan isoflavon pada kedelai membantu untuk mengatur estrogen. Penelitian telah menemukan bahwa isoflavon kedelai dapat mengurangi rasa panas pada badan (hot flushes) pada wanita menopause.
7. Memberi efek baik untuk diabetes dan sakit ginjal
Protein dan serat yang larut dalam kedelai, mengatur kadar glukosa darah dan filtrasi ginjal, dengan demikian mengendalikan diabetes dan penyakit ginjal.
8. Menjaga berat badan
Kandungan serat yang tinggi pada kedelai sebagai alat untuk manajemen (mengatur) berat badan. Ini adalah indeks glisemik rendah (GI) makanan yang mengatur gula darah dan fluktuasi insulin. Sehingga dapat membantu mengontrol rasa lapar. Hal ini akan sangat membantu Anda dalam proses penurunan berat badan.




Susu Kedelai (soya) banyak di gunakan biasanya karena selain harganya yang murah, dapat dikomsumsi oleh orang yang alergi dengan protein susu sapi. Menurut American Academy of Pediatrics, pemberian susu soya kepada bayi tidak banyak memberikan manfaat. Oleh karena itu, sebaiknya tidak dilakukan mengingat dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa dampak pemberian susu soya untuk bayi antara lain, menimbulkan alergi makanan, masalah bagi pencernaan, kelainan tingkah laku (behavioral problems) karena kandungan enzim phytase pada soya, masalah hormon tiroid, mengurangi kemampuan tubuh menyerap gizi penting (kalsium, magnesium, zat besi, dan zink), penyebab tumor atau kanker, menimbulkan puber dini (early puberty), dan mempengaruhi kesuburan (fertilitas)

Kandungan dalam kedelai yang di tuding-tuding berbahaya bila terlalu sering dikonsumsi yaitu:

1. Geniestein
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa genistein dalam kedelai (segala produk kedelai, termasuk susu kedelai) memiliki kemampuan untuk menyabotase sel sperma yang tengah berenang menuju sel telur. Bahaya genistein ini telah teruji dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Lyn Fraser dari KingCollege London terhadap manusia. Dalam penelitian tersebut, Fraser menemukan bahwa senyawa genistein ini tetap berpengaruh meskipun jumlahnya sangat kecil. Berbeda dengan tikus,yang baru akan menunjukkan pengaruh negatif pada ambang batas yang lebih tinggi dari manusia. Fraser memaparkan bahwa wanita yang ingin mempunyai anak harus menghindari konsumsi kedelai saat sedang masa subur.Hal itu karena genistein dalam kedelai, bahkan, dapat membakar sel sperma yang akan membuahi sel telur. Temuan ini dipaparkan Fraser dalam sebuah konferensi fertilitas di Eropa, Europian Society for Human Reprodyctionand Embryology. Fraser mengungkapkan bahwa temuannya ini bukan bertujuan agar orang berhenti mengonsumsi kedelai, melainkan membatasi konsumsi kedelai saat masa subur . Mengenai kadar aman konsumsi kedelai, belum diketahui secara pasti jumlahnya.

2. Isoflavon

Susu Kedelai, tahu dan tempe seringkali disebut sebagai makanan sehat karena berasal dari alam,termasuk sayuran alami. Umumnya, masyarakat pun menganggap bahwa segala produk kedelai sangat baik untuk perkembangan bayi. Namun, kini anggapan mereka mulai dipertanyakan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan isoflavon dalam kedelai mempercepat masa pubertas tikus-tikus percobaan secara signifikan. Penelitian yang dipimpin oleh Jill Scheneider, Assosiate Proffesor of Biological Science at Lehigh University, Bethlehem, Pennsylvania, ini mengemukakan bahwa isoflavon yang terkandung dalam kedelai mampu bertindak seperti hormon estrogen yang berpengaruh pada wanita ataupun pria. Pengaruh isoflavon pada wanita salah satunya merusak siklus menstruasi, sementara pada pria senyawa ini diduga ikut mengurangi jumlah sperma jika mengonsumsi makanan berbahan kedelai setiap dua hari sekali. Bahkan, pada bayi, senyawa ini diduga memiliki andil meningkatkan risiko abnormalitas. Itulah sebabnya minuman susu formula berbahan kedelai untuk bayi sangat tidak dianjurkan.


No comments:

Post a Comment